Sejarah Berdirinya Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT)

Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT) pertama kali dicetuskan pada 9 Juni 2006, dengan ditunjuknya Prof. Mansjur Natsir sebagai Ketua dan Iskandar Dia sebagai Sekretaris. Meski telah terbentuk, kiprah organisasi ini sempat berjalan terseok karena berbagai dinamika, baik internal maupun eksternal.

Namun, harapan terhadap eksistensi KKLT tidak pernah padam, terutama di mata para generasi muda asal Luwu Timur yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (IPMALUTIM). Mereka melihat KKLT sebagai jembatan penting untuk berkontribusi dan mengabdi sebelum benar-benar terjun ke dunia profesional.

KKLT - Kerukunan Keluarga Luwu Timur

Kesadaran inilah yang mendorong sejumlah tokoh muda Luwu Timur di Makassar seperti Baharuddin Solongi, Asri Tadda, Abdul Azis Said, Johan Daming, Muh. Nur Muin, Aswar, dan lainnya, untuk mendorong dilakukannya regenerasi kepemimpinan.

Dorongan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua KKLT pertama, Prof. drg. Mansjur Nasir, demi penyegaran dan penguatan organisasi.

Melalui proses yang panjang dan penuh tantangan, panitia yang diketuai oleh Muh. Nur Muin berhasil menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) II KKLT, yang didasarkan pada asumsi bahwa pembentukan kepengurusan awal di tahun 2006 merupakan Mubes I.

Mubes II KKLT digelar pada 9 Juni 2024 di Hotel MaxOne, Makassar, dan menghasilkan keputusan penting dimana Dr. dr. Abdul Rahman Rauf, Sp.OG(K) terpilih sebagai Ketua Umum KKLT periode 2024–2029.

Tak hanya memilih ketua baru, Mubes ini juga menjadi momentum penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KKLT.

Proses ini dipimpin oleh tim Steering Committee (SC) yang sekaligus menjadi pimpinan sidang, yakni Baharuddin Solongi, Abdul Azis Said, dan Asri Tadda.

Sebagai organisasi kekeluargaan, KKLT bertujuan mempererat silaturahmi, menjaga keharmonisan, dan membina rasa persaudaraan di antara masyarakat Luwu Timur di perantauan maupun di kampung halaman.

KKLT juga berkomitmen memelihara serta mengembangkan nilai-nilai budaya Bumi Batara Guru, warisan luhur masyarakat Wija To Luwu yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya nasional Indonesia.

Lebih dari itu, KKLT siap menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam berbagai aspek pembangunan. Termasuk di dalamnya mendukung penuh perjuangan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Luwu Raya, demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.