Masalah besar yang kerap kali kita hadapi adalah pada kualitas kepemimpinan, dari level tertinggi birokrasi pemerintahan hingga skala pribadi sekalipun. Karenanya, kajian tentang kepemimpinan memang selalu tak pernah berakhir.
Adalah seorang Prof. Idrus Shahab, pakar management Universitas Indonesia Jurusan Psikologi Anatomis yang pernah berkata, jika ingin menjadi pemimpin yang baik dan sukses, maka belajarlah dari Alat Vital Lelaki (AVL).
Nah, bagaimana filosofi kepemimpinan menurut AVL itu? Berikut poin-poin pentingnya:
1) Tidak pernah menonjolkan diri, tapi selalu tampil paling depan saat dibutuhkan. (temmanessa paita, nakiya mariolo narekko yappareluang);
2) Ada saatnya keras, ada pula saatnya lembut, mampu menahan diri dan tahu situasi. (engka wettu na matojo na ma lemma, naisseng elana);
3) Dapat melahirkan generasi penerus baru. (abbijangeng);
4). Bisa “menyerang” pihak lawan dengan tetap memberi kenyamanan. (paewa, nakiyya tette mappenyameng);
5). Walau terjadi gesekan-gesekan antara kedua belah pihak, namun pada akhirnya semua bahagia. (namau sikenna, nakiya pada mappinyameng);
6). Setelah sukses mencapai target, posisi dan kedudukan tidak berbesar kepala atau sombong, namun selalu mengecilkan diri. (temmaloppo ulu narekko pura mappugau)
Nah, bagaimana menurut Anda?