AsriTadda.com
 

Inspirasi: Belajar dari Filosofi Hidup Pohon Bambu

Tahukah Anda bahwa POHON BAMBU tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama?

Ya, meskipun disiram dan dipupuk setiap hari, tumbuhnya tidak akan signifikan. Tetapi, setelah 5 tahun kemudian, POHON BAMBU akan mengalami pertumbuhan yang sangat amat dahsyat.Ukurannya tidak lagi centimeter, tetapi meter.

Filosofi Hidup Pohon Bambu1

Lalu… apa sebenarnya yang terjadi pada sebuah POHON BAMBU?

Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar, (bukan) pada batang.

Mengapa demikian?

POHON BAMBU sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang puluhan meter kelak dikemudian hari.

Kawan, pelajaran apa yang dapat kita petik dari filosofi pohon bambu tersebut?

Jika kita mengalami suatu hambatan atau kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan.

BACA JUGA:  Hari Valentine Islami

Bukan..!

Tetapi justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri kita. Ketika kita lelah dan hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbesit pupus harapan.

Sebab, bagian terberat dari sebuah kesuksesan, adalah di saat awal seseorang memulai usaha dari sebuah perjuangan. Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan dan kebebasan dari sebuah tekanan.

Sang Maestro Buya Hamka, pernah mengingatkan;

“Kalau hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup.”

“Kalau kerja hanya sekedar kerja, kera juga bekerja.”

Kawan, ibarat pohon bambu…

Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, ia akan merunduk. Tetapi setelah angin berlalu, ia akan tegak kembali.

BACA JUGA:  Kisah Inspirasi: Dibalik Pengorbanan Seorang Ibu

Laksana perjalanan hidup seorang manusia yang tak pernah lepas dari cobaan dan rintangan, maka jadilah seperti pohon bambu.

Filosofi Hidup Pohon Bambu

Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kepada kita sebuah sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup; walaupun badai dan topan menerpa kita.

“Bukankah ujian itu adalah ciri manusia yang disayang Allah SWT?”

Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh…

Tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan…

Karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Sebab, Allah SWT, tidak pernah berhenti menolong kita, kecuali iman kita telah tipis.

Semoga hidup kita dan anak cucu kita akan menjulang tinggi dan menjadi pembawa berkah bagi sesama; seperti pohon bambu. Aamiin Yaa Rabb…

BERI TANGGAPAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *