AsriTadda.com
 

Berwirausaha dari Bisnis Online, Mungkinkah?

Hari Sabtu lalu (23/05), saya diundang untuk membawakan materi Kewirausahaan (Enterpreneurship) di hadapan peserta Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Makassar.

Awalnya saya mempertimbangkan masak-masak permintaan ini, soalnya saya sebenarnya masih sangat muda untuk urusan enterpreneurship. Boro-boro mau bawakan materi, mengelola bisnis sekarang saja saya masih terus learning by doing.

Tetapi karena merasa bahwa berbagi pengalaman itu adalah sebuah amanah untuk saya, maka dengan memantapkan tekad, saya mengiyakan dan kemudian hadir pada acara tersebut.

Asri Tadda Berbicara di Depan Peserta Pelatihan Enterpreneurship
Asri Tadda Berbicara di Depan Peserta Pelatihan Enterpreneurship

Acara dimulai sekitar pukul 16.00 wita, dan saya mengawalinya dengan memberikan beberapa ilustrasi seputar bisnis dan pengalaman bisnis yang saya pernah baca dan alami sendiri sekarang.

Saya secara pribadi percaya jika setiap orang memiliki potensi berwirausaha masing-masing, hanya saja biasanya potensi ini menjadi terpendam jika orang tersebut tidak berada pada lingkungan yang kondusif untuk aktualisasi. Ini merupakan persoalan umum di kalangan masyarakat kita.

Saya bertanya pada beebrapa orang peserta tentang apa rencana bisnis mereka jika kelak dianugerahi kesempatan dan kekuatan modal untuk memulai. Seperti yang sudah saya duga, setiap mereka ternyata memiliki rencana bisnis (baca: ide bisnis) yang beda. Ada yang mau membangun toko komputer, ada pula yang ingin mendirikan sebuah toko buku.

BACA JUGA:  Menyoal Implementasi UU 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH)

Di lain pihak, seorang peserta cewek merencanakan untuk membangun apartemen megah dengan harga murah di Gorontalo. Wow! Ini sungguh luar biasa.

So, what next?

Selain potensi yang secara alamiah ada, naluri bisnis setiap manusia sebenarnya juga pada dasarnya sama. Faktor lingkungan dan proses kehidupannyalah yang lantas kemudian dapat mempengaruhi hal ini, sehingga pada kenyataan nantinya, ada orang yang kelihatan lebih progressif dalam menjalankan bisnis, tetapi banyak pula di antara mereka yang justru sangat lamban atau terkesan tidak mau bikin apa-apa.

Punya ide bisnis (mau membuat apa) bukan jaminan untuk bisa berbisnis. Persoalan mendasar masyarakat kita adalah di level TAKE ACTION.

Mengeksekusi ide dan mewujudkannya sebagai sebuah bisnis memang tidak mudah; dibutuhkan modal, pengetahuan dan bimbingan yang tidak sedikit. Meskipun begitu, langkah untuk TAKE ACTION tetap wajib dilewati. Bagaimana dengan mereka yang masih muda?

Kita sama-sama menyadari bahwa persoalan yang tidak kalah pentingnya dalam memulai bisnis adalah soal modal. Mau mendirikan toko komputer, membuka toko buku atau membangun apartemen tentunya butuh modal. Dari mana mendapatkannya? Nah, ini dia titik buntu sebagian besar mereka yang mencoba memulai sebuah bisnis baru.

BACA JUGA:  Saatnya Luwu Timur Menyiapkan Agroindustri

Bagaimana mendapatkan modal awal

Modal awal berbisnis hanya dapat diketahui ketika rencana bisnis sudah tersusun dengan baik. Karenanya, sebelum memulai menginisiasi sebuah bisnis baru, terlebih dahulu dianjurkan untuk melakukan penilaian (assesment) terhadap faktor-faktor penting yang akan dibutuhkan untuk berbisnis nantinya.

Jika ini sudah dilakukan, maka sebenarnya kita sudah dapat mengkalkulasikan berapa besar modal awal yang kita butuhkan untuk memulai bisnis kita. Sudahkah Anda melakukannya?

Mencari modal awal memang pekerjaan yang gampang-gampang susah, terutama bagi mereka yang baru akan memulai bisnis baru. Saya sendiri punya pengalaman yang sebenarnya terbilang ‘beruntung’ ketika memulai bsinis yang saya geluti saat ini. Semua modal awal saya kumpulkan dari hasil aktivitas di dunia internet.

Mungkin banyak pihak yang tidak mudah percaya hal ini, tetapi seperti itulah kenyataannya. Saya memulai aktivitas blogging sejak penghujung tahun 2005 lalu.

Proses belajar otodidak dengan tanpa basic pengetahuan seputar internet dan blog design berlangsung lama dan diwarnai dengan jatuh-bangun. Jika ini dikategorikan sebagai proses awal membangun bisnis, maka teori bahwa kesuksesan itu tidaklah instan, menjadi benar adanya.

BACA JUGA:  Pengelolaan SDM dengan HRD Software Indonesia

Iya, saya membangun AstaMedia Group dari sebuah perjalanan panjang yang melibatkan banyak pihak dan mempengaruhi banyak hal. Dalam prosesnya, saya dan kawan-kawan seperjuangan (Once, Ancha, Epping, Mus dan lainnya) mencoba memberikan warna baru aktivitas bisnis sederhana ini.

Bisnis internet melalui blog advertising sebagai salah satu jalan dari sekian banyak ceruk bisnis yang dapat digeluti, memang menawarkan omzet dan keuntungan yang besar dan sangat potensial dikembangkan pada masa mendatang.

Dan satu hal yang tidak kalah menariknya adalah, berbisnis internet sebenarnya tidak butuh modal besar! Justru, dengan melakukan bisnis internet, kita bisa mengumpulkan modal dalam jumlah yang besar dan kemudian mengalihkannya untuk membangun bisnis di sektor offline (sektor riil). Ini adalah sebuah proses yang secara bersama-sama kami tengah lakukan.

Pada pelatihan kemarin itu, saya lantas bercerita banyak seputar bisnis internet sebagai salah satu langkah kecil untuk dapat mengumpulkan modal untuk memulai usaha atau bahkan menjadi usaha itu sendiri!

Nah, bagaimana dengan Anda sendiri?

3 KOMENTAR

BERI TANGGAPAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *