Hari ini (Sabtu, 20/01) saya diminta menjadi juri lomba menulis essay yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sinovia Fakultas Kedokteran Unhas.
Acaranya lumayan seru, karena selain lomba essay, panitia juga menggelar sejumlah kegiatan lain seperti lomba fotografi, lomba menulis cerita pendek (cerpen), lomba majalah dinding (mading) dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan berbau jurnalistik ini diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan hari ulang tahun Sinovia, lembaga pers mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas.
Saya dulu sering meluangkan waktu untuk beraktifitas di ruang kerja Sinovia, belajar menulis dan berdiskusi tentang topik sosial kemsayarakatan sewaktu masih aktif sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unhas.
Jadi, jika SinoCrew — julukan untuk para pegiat Sinovia — meminta saya untuk berkontribusi dalam kegiatan mereka, saya hampir tidak punya alasan untuk menolak.
Khusus untuk lomba essay, ada 5 peserta yang memasukkan karyanya dan diserahkan panitia ke saya untuk dinilai. Tema lomba menulis essay kali ini adalah seputar Indonesia Sehat 2015.
Sebagai informasi, pemerintah telah menunda target pencapaian Porgram Indonesia Sehat dari Indonesia Sehat 2010 menjadi Indonesia Sehat 2015. Kenapa? Mungkin saja agar mereka tidak dibilang telah gagal. 🙂
Defenisi Essay
Nah, kembali ke soal essay. Essay adalah ekspresi dari opini seseorang terhadap sebuah hal. Jadi essay sesungguhnya sangat berbeda dengan artikel ilmiah atau sekadar opini eksposure (laporan faktual).
Perpaduan antara fakta dengan imajinasi, antara pengetahuan dengan perasaan membuat essay berbeda dibanding jenis tulisan lainnya.
Sebuah essay selayaknya dapat menghantarkan pembacanya untuk memahami persoalan dengan cara yang tidak njelimet dan (kadang) bernuansa santai, tetapi tetap sarat makna.
Artinya, ketika membahas seputar Indonesia Sehat 2015, maka sebuah essay seyogyanya tidak serta merta disajikan dalam alur datar penuh dengan data-data statistik, tetapi harus merupakan perpaduan imajinatif penulisnya beserta beberapa poin pemikiran (opini) di dalamnya.
Secara umum, semua karya yang dimasukkan peserta cukup baik, setidaknya sudah memenuhi unsur opini. Namun jika ditilik dari segi ketatabahasaan, struktur penulisan, pemilihan kata dan artikulasi kalimat, serta gaya pemaparan, maka memang masih perlu dikembangkan lagi selanjutnya.
Saya mengapresiasi semua proses seperti ini karena saya meyakini bahwa sebuah essay hebat lahir dari pergulatan kepenulisan yang terus-menerus dan tidak pernah kenal menyerah.
Ayo terus menulis!
assalamualaikum….
mau tanya, di TAGS kan ada pilihan,tapi knp ketika di klik gx da tampilannya?
makasih udah dikasih tahu tata cara membuat esaai..
anis!