Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto – Azhar Arsyad (DiA) secara terang-benderang mengusung visi perubahan dan perbaikan untuk daerah ini.
Dikemas dengan tagline “Save Sulsel” yang bermakna “Selamatkan Sulawesi Selatan”, pasangan DiA mengungkap aneka masalah serius yang terjadi selama masa jabatan Gubernur sebelumnya.
Yang paling memprihatinkan adalah soal defisit keuangan yang membuat seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terpaksa melakukan pengetatan anggaran agar dapat membayar utang pemerintah, hingga saat ini.
Kondisi ini membuat banyak program yang akhirnya terhambat karena kekurangan biaya. Pada gilirannya yang merugi adalah rakyat Sulawesi Selatan karena pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Padahal jika mengacu pada paradigma bahwa sistem pemerintahan sebenarnya dapat saja bekerja secara auto-pilot karena regulasi dan aparatnya sudah ada, maka kehadiran kepala pemerintahan semisal Gubernur seharusnya dapat menggenjot perkembangan daerah, bukan malah membuatnya defisit.
Itu artinya, ada kesalahan manajerial dalam tata kelola pemerintahan di daerah ini, dimana kinerja Gubernur sebelumnya harus diakui, masih jauh dari kata apik.
Karena itu, saya melihat Danny – Azhar terpanggil untuk berjuang menyehatkan kembali pemerintahan dan menyelamatkan Sulawesi Selatan dari jurang keterpurukan.
Nah, saya coba menata sejumlah gagasan perubahan dan perbaikan dari pasangan Danny – Azhar menjadi ‘8 Konsep Sehat’ untuk Selamatkan Sulsel, tentunya dengan tanpa bermaksud menyempitkan makna dan maksud yang sangat luas dari visi dan misi tersebut.
1. Sehat Anggaran
Kesehatan anggaran berarti pengelolaan keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan efisien. Anggaran yang sehat penting untuk memastikan bahwa semua program pembangunan dapat terlaksana dengan baik, tanpa ada penyimpangan atau korupsi.
Sebagaimana diketahui, pengelolaan keuangan yang baik ditandai dengan minimnya temuan penyimpangan anggaran. Pengendalian anggaran juga membantu menghindari defisit yang bisa membebani daerah.
Anggaran yang sehat tentu bisa mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan alokasi yang tepat pada sektor-sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Hal inilah yang menjadi salah satu fokus Danny – Azhar jika kelak dipercayakan rakyat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, yakni sehatkan kembali anggaran daerah.
Tentunya, pekerjaan ini bukan hal mudah di tengah defisit keuangan signifikan yang ditinggalkan Gubernur sebelumnya. Artinya, perlu upaya ekstra untuk ‘mengobati’ kondisi defisit ini sebelum akhirnya bisa sehat kembali sebagaimana seharusnya.
Insya Allah, dengan program strategis di berbagai bidang dan atas dukungan dari seluruh rakyat Sulawesi Selatan, Danny – Azhar bisa menyelesaikan sengkarut defisit keuangan ini. Salah satu caranya adalah dengan menggenjot peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk soal meningkatkan PAD, Danny Pomanto selama jadi Wali Kota Makassar sudah membuktikannya. Ia berhasil melejitkan PAD Kota Makassar dari hanya 500 Miliar di awal memimpin menjadi lebih dari 1,6 Triliun (menuju 2 Triliun) saat ini.
2. Sehat Birokrasi
Birokrasi yang sehat ditandai dengan efisiensi, transparansi, dan profesionalisme aparatur sipil negara (ASN). Reformasi birokrasi menjadi hal penting agar pelayanan publik bisa lebih cepat dan tepat.
Menurut survey Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), pelayanan publik di daerah dengan birokrasi yang baik lebih efisien, mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan masyarakat untuk mengakses layanan.
Reformasi birokrasi bisa membantu mendorong percepatan pembangunan dan peningkatan daya saing daerah. Bagian penting dari reformasi birokrasi adalah implementasi merit system dalam tata-kelola ASN.
Tak dapat dipungkiri, sitem birokrasi dan tata kelola ASN di Pemprov Sulsel pada masa Gubernur sebelumnya kerap menuai masalah. Ratusan ASN dimutasi atau didemosi dengan tanpa alasan yang rasional. Beberapa kali sudah akan dilantik, namun tiba-tiba batal dilaksanakan tanpa kejelasan.
Kondisi carut-marut birokrasi dan tata-kelola ASN ini, tentu menjadi preseden buruk kinerja pemerintahan. Padahal para ASN itulah yang menjadi ujung tombak pelayanan publik. Karena itu, pasangan Danny – Azhar berkomitmen tinggi untuk menyehatkan kembali sistem birokrasi dan tata-kelola ASN di Pemprov Sulsel.
Bagi Danny, ada dua hal yang selalu diingatkan kepada setiap ASN yang bekerja di pemerintahannya, yakni jangan kuttu (malas) dan jangan patoatoai. Kedua hal ini sangat penting agar dapat menjaga kinerja birokrasi jadi lebih baik.
3. Sehat Ekonomi
Ekonomi yang sehat mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, serta memperkuat sektor-sektor ekonomi lokal.
Ekonomi yang sehat dapat dicapai dengan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, promosi usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta investasi yang cerdas di sektor-sektor potensial.
Pasangan Danny – Azhar menyadari sepenuhnya bahwa Sulsel menyimpan potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, terutama dari sektor non-tambang. Penguatan ekonomi dari sektor ini, memberikan pengaruh yang sangat luas karena berbasis kerakyatan.
Karena itu, Danny – Azhar membawa visi besar menjadikan Sulawesi Selatan sebagai pusat pangan dunia (Global Food Hub). Konsep ini akan mengoptimalkan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan (agro-maritim), bertumpu pada petani dan nelayan di desa, pesisir dan kepulauan.
Yang menarik, dalam misi Danny – Azhar, pemerintah daerah akan bertindak sebagai off-taker atau pembeli pertama semua produk hasil petani dan nelayan dengan harga yang sudah ditentukan di awal masa panen.
Dengan begitu, petani dan nelayan akan lebih tenang dalam berusaha karena adanya jaminan harga jual produknya dari pemerintah.
4. Sehat Agama
Masyarakat yang sehat dalam hal agama mengacu pada kehidupan beragama yang harmonis dan toleran. Semua agama dapat hidup berdampingan dan saling menghormati.
Di Sulsel, terciptanya kerukunan antarumat beragama bisa membantu stabilitas sosial dan politik, yang penting untuk pembangunan. Sulsel memiliki potensi untuk terus memperkuat harmoni sosial melalui dialog antaragama dan program-program pendidikan agama yang inklusif.
Dalam konteks ini, pemerintah daerah harus hadir memberi ruang kepada semua agama dan kepercayaan yang diakui oleh negara, untuk berkembang dan menjalankan kegiatan keagamaan mereka dengan baik, tanpa ada diskriminasi.
Danny – Azhar, adalah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yang telah terbukti konsisten selalu terbuka dan diterima luas oleh semua agama dan kepercayaan di daerah ini.
Selama menjabat Wali Kota Makassar, Danny Pomanto adalah figur yang sangat dekat dengan semua kelompok agama. Sebagai pemimpin rakyat, Danny silih berganti berkunjung ke rumah ibadah dan menghadiri perayaan keagamaan berbagai pemeluk agama di kota ini.
Bagi Danny, agama adalah urusan pribadinya dengan Tuhannya. Tetapi sebagai seorang pemimpin di pemerintahan, ia harus hadir untuk semuanya, tanpa ada pengecualian, tanpa ada pembatasan.
5. Sehat Budaya
Sehat budaya berarti menjaga dan melestarikan nilai-nilai lokal serta tradisi budaya yang ada, tanpa mengesampingkan modernisasi.
Penguatan identitas budaya penting untuk mendorong pembangunan yang berbasis kearifan lokal. Dalam pandangan Danny – Azhar, menjaga kelestarian budaya lokal membantu meningkatkan sektor pariwisata dan bisa memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi daerah.
Selama ini, Danny begitu lekat dengan kebudayaan. Ia begitu serius membuka panggung dunia kepada empat etnis besar di Sulsel, yakni Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Berbagai peninggalan sejarah, diberinya perhatian yang memadai. Pun dengan kegiatan-kegiatan kebudayaan serta adat yang lain.
Azhar Arsyad apa lagi. Sebagai seorang Nahdiyin, ia lekat dengan tradisi keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat muslim Sulawesi Selatan. Azhar melaksanakan peringatan Maulid, membaca Barzanji, berziarah ke makam serta masih banyak lagi tradisi dan kearifan lokal lainnya.
Karena itulah, jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, pasangan Danny – Azhar berkomitmen untuk memberikan ruang apresiasi dan stimulus pengembangan potensi kebudayaan, adat-istiadat dan aneka kearifan lokal untuk lestari dan terus berkembang mengikuti zaman.
6. Sehat Ekologi
Ekologi yang sehat mengacu pada pengelolaan lingkungan hidup yang baik, menjaga kelestarian alam, serta meminimalkan dampak perubahan iklim melalui kebijakan yang berkelanjutan.
Sulsel memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, namun juga menghadapi tantangan seperti deforestasi, polusi air, dan kerusakan terumbu karang. Konsepsi sehat ekologi mencakup perlindungan lingkungan, rehabilitasi hutan, serta pengelolaan sampah dan limbah yang lebih baik untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.
Pasangan Danny – Azhar memiliki pemahaman yang luas dan komitmen yang tinggi untuk penyelamatan ekologi, sehingga dalam dokumen misi pertamanya, Danny – Azhar menyebutkan perlunya dilakukan restrukturisasi spasial dan ekologi.
Konsep restrukturisasi spasial dan ekologi Danny – Azhar berfokus pada perubahan dan penataan kembali ruang serta ekosistem untuk mencapai keseimbangan yang lebih berkelanjutan, adil, dan efisien.
7. Sehat Manusia
Manusia yang sehat mencakup aspek kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kesehatan manusia adalah modal dasar agar dapat hidup produktif. Danny – Azhar menyadari sepenuhnya hal ini.
Karenanya, Danny – Azhar berkomitmen untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, kebersihan lingkungan, serta kualitas hidup masyarakat, terutama di desa, daerah pedalaman dan terpencil.
Dengan pengalaman menjadikan Makassar sebagai Kota Sehat di Asia Tenggara, Danny Pomanto yang menjabat Wali Kota selama dua periode tentu memiliki pengalaman dan konsep yang telah teruji bagaimana memajukan kesehatan masyarakatnya.
Selain tentunya akan lebih memperhatikan kualitas hidup tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, secara strategis, Danny – Azhar juga akan membangun 303 stasiun pelayanan kesehatan “Desa Sehat” yang akan berkeliling dari desa ke desa di seluruh Sulsel.
8. Sehat Digital
Digitalisasi yang sehat adalah penggunaan teknologi secara bijak untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pelayanan publik, serta memberdayakan masyarakat dengan akses informasi dan teknologi.
Meski sebelum ini telah ada digitalisasi di beberapa sektor seperti pelayanan publik dan pendidikan di Sulawesi Selatan, namun tantangan masih ada dalam hal literasi digital dan akses internet di wilayah pedalaman.
Danny – Azhar berkomitmen untuk menjadikan semua daerah di Sulsel terhubung melalui koneksi internet Starlink dengan kapasitas yang memadai. Hal ini tentu dapat membantu mempercepat transformasi digital di semua sektor dan meningkatkan inklusi digital bagi masyarakat.
Bukan hanya itu, Danny – Azhar juga akan menyiapkan setidaknya 13.000 anak muda dengan skill digital yang bakal menjadi penggerak utama upaya digitalisasi desa dan pesisir sehingga dapat lebih produktif dan berdaya saing.
Dengan ‘8 Konsep Sehat Danny – Azhar’ ini, saya sangat yakin bakal terwujud lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan sosial, dan ekonomi yang lebih baik menuju tercapainya visi besar menjadikan Sulsel sebagai espisentrum pangan dunia atau Global Food Hub.
Sudah saatnya Sulsel memperoleh pemimpin terbaik yang memiliki rekam jejak, prestasi dan kinerja yang telah terbukti. Waktunya Sulsel mendapatkan pemimpin yang memiliki gagasan besar yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya tanpa terkecuali.
Saya melihat, semua harapan itu hanya dapat kita titipkan kepada passangan Danny – Azhar. Mari kita bantu mereka berdua untuk memenangkan Pilgub Sulsel pada 27 November 2024 nanti, agar Sulsel bisa kita sehatkan kembali, agar Sulsel dapat kita selamatkan!
Makassar, 1 Oktober 2024
Asri Tadda
(Ketua Relawan Perubahan Sulsel/Jubir Danny Azhar)